Jaringan komputer
Puji syukur
kepada Allah SWT penulis ucapkan karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat mengikuti
kegiatan perkuliahan di kampus SMKN1LUBUKPAKAM hingga menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Judul
makalah ini adalah “Penggunaan IPv6 sebagai Solusi Pengganti IPv4 ”.Makalah ini
disusun sebagai tugas Jaringan Komputer yang diampuoleh Bp. S.A.SIMANJUNTAK.
di SMKN1LUBUKPAKAM. Pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
a)
Ibu, bapak, dan
adikku yang selalu memberikan
dukungannya dan mendoakan saya selama kuliah ini di SMKN1LUBUKPAKAM
b)
Bp. S.A.SIMANJUNTAK. yang selama
ini telah memberikan ilmunya selama perkuliahan hingga
penyusunan makalah ini.
c)
Teman – teman mahasiswa TKJ kelas XII, khususnya angkatan 2013.
d)
Seluruh pihak yang
telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam
penyusunan
makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sedikit informasi sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis menerima dengan baik segala
kritik dan saran. Akhir kata penulis memohon maaf apabila ada kata – kata yang
tidak berkenan. Terima kasih.
Lubukpakam
18.1.2015
HALAMAN
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
Daftar Tabel ............................................................................................................ iii
Daftar Gambar........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
A. Pengertian Jaringan Komputer................................................................... 2
B. Jenis
Jaringan Komputer............................................................................... 2
C. Protokol Jaringan.............................................................................................. 4
D. Topologi
Jaringan............................................................................................. 6
E. Tipe
Jaringan...................................................................................................... 9
F. Media Transmisi Data..................................................................................... 10
G. Macam-Macam Kabel...................................................................................... 17
H. Konsep Dasar Protokol.................................................................................. 19
1. TCP......................................................................................................................... 19
2. IP............................................................................................................................. 20
I. Definisi IPv6........................................................................................................ 20
J. Keunggulan IPv6................................................................................................ 20
1. Setting Otomatis Statefull............................................................................... 20
2. Setting Otomatis Stateless.............................................................................. 21
K. Address IPv6...................................................................................................... 21
1. Unicast (one-to-one)........................................................................................ 21
2. Multicast (one-to-many)................................................................................ 22
3. Anycast................................................................................................................. 22
L. Penulisan Alamat pada IPv6......................................................................... 23
M. Kelas IPv6.......................................................................................................... 24
N. Struktur Paket Data pada IPv6................................................................... 25
O. Perubahan dari IPv4 ke IPv6....................................................................... 26
P. Kapasitas Perluasan Alamat......................................................................... 27
Q. Penyederhanaan Format Header............................................................... 28
R. Option dan Extension Header...................................................................... 27
S. Kemampuan Pelabelan Aliran Paket......................................................... 27
T. Autentifikasi dan Kemampuan Privasi..................................................... 27
U. Transisi IPv6...................................................................................................... 27
V. Contoh Infrastruktur IPv6............................................................................ 28
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 29
A. Kesimpulan......................................................................................................... 29
B. Saran..................................................................................................................... 29
Daftar Pustaka........................................................................................................ 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi jaringan komputer
dewasa ini semakin pesat seiring
dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer.
Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling
penting. Protokol jaringan yang umum
digunakan adalah IPv4. Akan tetapi
protokol telah berumur lebih
dari 20 tahun masih
terdapat beberapa kekurangan dalam menangani
jumlah komputer dalam suatu
jaringan yang
semakin
kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan
solusi dari masalah diatas. IPv6 menawarkan fitur dan fungsionalitas
yang lebih dari IPv4
seperti ruang pengalamatan yang
jauh lebih besar, fitur
keamanan IPSec, penanganan
lalu lintas multimedia di
internet, dan lain-lain. Namun,
protokol baru ini belum banyak
diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.
B. Perumusan
Masalah
Setelah
IPv4 sukses penggunaannya oleh
para pengguna internet, kemudian timbul suatu
permasalahan baru dimana IPv4 hanya dapat menampung para
pengguna internet sebanyak 4,3
milyar saja, sedangkan angka
ini diperkirakan akan melonjak
kembali beberapa tahun kedepan.
Masalah yang paling besar pada Internet Protocol saat ini
adalah perputaran kecepatan untuk mencapai suatu
titik alamat jaringan yang
tersedia. IPv4 mempertimbangkan sekitar 2
32 atau 4.294.967.296 alamat, sebagian besar kesalahan pada
alokasi awal, tanpa meninggalkan ruang
untuk pengembangan. IP versi
baru yaitu IPv6 .menawarkan
suatu pemecahan yang lebih
permanen, yaitu sekitar 2
128 atau
40.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat.
Berdasarkan
hal itulah kemudian dirancang suatu protokol internet baru yang dinamakan
Internet Protocol next generation (IPng) pada tahun 1996 yang
penggunaannya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang
telah sukses sebelumnya. IPng atau disebut juga IPv6 sendiri adalah suatu
protokol layer ketiga terbaru yang diciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang
sering dikenal sebagai IP. Alasan utama dari penciptaan Internet Protocol V
ersion 6 ini adalah untuk mengoreksi
masalah pengalamatan pada versi
4 (IPv4). Karena kebutuhan akan alamat internet semakin
banyak, maka IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengalamatan
yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan pada IPv6
masih berhubungan dengan pengalamatan IP sebelumnya.
Perubahan terbesar pada IPv6 adalah
terdapat pada header, yaitu peningkatan jumlah alamat dari 32
bit (IPv4) menjadi 128 bit (IPv6).
C. Tujuan
Penulisan Makalah
Tujuan umum
dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada matakuliah
Jaringan Komputer di STMIK AKAKOM. Adapun tujuan
khusus yang hendak dicapai pada makalah ini, antara
lain :
a)
Mengimplementasikan penggunaan IPv6
sebagai solusi dari permasalahan
IPv4 dalam
menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin
kompleks
dari tahun ke tahun.
b)
Penggunaan fungsi “Otomatisasi Setting” untuk pengelolaan dan pengaturan alamat
IP di suatu jaringan komputer sebagai salah satu kelebihan penggunaan IPv6
dibandingkan IPv4.
c)
IPv6 mendukung penyusunan alamat IP secara terstruktur dan menyediakan
kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4.
d)
Kelengkapan IPv6 dengan mekanisme penggunaan alamat secara
lokal yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug
& Play, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet,
seperti dukungan terhadap aliran data secara real-time,
pemilihan provider, mobilitas host, maupun end-to-end
security.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan dari
sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat
jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi
tertentu.Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga sebagai node. Hal
ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data, mencetak pada
printer yang sama, dan menggunakan sumber daya jaringan
(hardware dan software) ada.
Beberapa manfaat dari jaringan komputer, antara lain:
1. Resource Sharing Yaitu
penggunaan sumber daya yang ada secara bersam-sama.
2. Realiabitas
Tinggi Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan realibitas yang tinggi.
3. Menghemat Uang Perusahaan dapat menghemat peralatan yang harus digunakan.
4. Sarana Komunikasi Dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi.
B. Jenis Jaringan Komputer
a.Berdasarkan cara pemrosesan dan pengaksesan
1.
Jaringan host terminal, jaringan ini terdiri dari sebuah atau lebih server
yang dijhubungkan dalam satu dumb terminal.
2.
Client server, terdiri dari sebuah server atau lebih yang dihubungkan
dengan beberapa client.
Kelebihan
client server
·
Memberikan keamanan yang lebih baik
·
Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar karena administrasinya
disentralkan
·
Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral
Kerugian
client server
·
Membutuhkan software NOS yang mahal contoh : NT atau server Windows 2000,
XP,Novell, UNIX
·
Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server
·
Membutuhkan administrator yang profesional
·
Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server, data user menjadi
tak ada jika server mati.
3) Peer to peer network, adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1 sampai 2
printer) dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah pennguna program,
data, dan printer secara bersama-sama.
Kelebihan
peer to peer
·
Pelaksanaan tidak terlalu mahal, relatif murah
·
Tidak membutuhkan software server NOS ( Network Operating
System )
·
Tidak membutuhkan administrator network yang handal
Kerugian
peer to peer
·
Tidak cocok untuk network skala besar, administrasi menjadi tidak
terkontrol
·
Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative.
·
Keamanan kurang
·
Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa
b.Berdasarkan
metode distribusi data
Jaringan terpusat atas beberapa komputer
terminal yang terhubung ke komputer induk (host). Jaringan terpusat
terdiri atas beberapa komputer terminal yang terhubung ke komputer induk
(host). Komputer induk berisi data dan aplikasi dan melaksanakan hampir semua
pengolahan data.
Jaringan distribusi terdiri dari beberapa
komputer induk yang terhubung dengan berbagai terminal. Jaringan
terdistribusi terdiri atas beberapa komputer induk yang terhbung dengan
berbagai terminal. Jaringan terdistribusi secara fisik dapat dibentuk dari
penggabungan jaringan terpusat.
Berdasarkan jarak
1.
Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan milik pribadi yang jangkauannya hanya sampai
beberapa kilometer. LAN biasanya dibuat atau digunakan untuk menghubungkan komputer dalam
sebuah gedung (kantor).
2.
Metropolitan Area Network (MAN)
Merupakan jaringan umum yang
jangkauannya cukup besar. MAN dapat membuat jaringan komputerantar
gedung. MAN juga mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
3.
Wide Area Network (WAN)
Merupakan jangkauan umum yang
cakupannya lebih luas daripada MAN. Jaringan yang dibentuk WAN ini dapat
mencakup sebuah Negara bahkan benua.
4.
Internet
Merupakan kumpulan jaringan
yang terinterkoneksi. Internet merupakan pengembangan jaringan , yang
dibuat untuk memudahkan komunikasi setiap orang yang berjauhan keberadaannya.
5.
Jaringan tanpa kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan
suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak dapat dilakukan dengan jaringan
yang menggunakan kabel.
Prinsip Kerja Jaringan
Komputer
1. Metode pengiriman dan
penerimaan data.
2. Keamanan data dalam jaringan.
C.PROTOKOL
JARINGAN
Protokol Jaringan adalah aturan-aturan yang digunakan dalam jaringan sehingga komputer-komputer anggota jaringan dan komputer berbeda platform dapat saling berkomunikasi. Yang di atur adalah
: Topologi/Bentuk Fisik Jaringan, Kabel yang di gunakan, dan Kecepatan transfernya. Berikut adalah
Jenis-Jenis dari Protocol Jaringan :
Ethernet
Protokol Ethernet paling banyak di gunakan dalam sistem jaringan.
Ethernet menggunakan metode akses yang disebut dengan CSMA/CD (Carrier
Sense Multiple Access/Collision Detection) dalam mengkomunikasikan
data. Protocol Ethernetbekerja dengan memperhatikan network atau jaringan sebelum di lakukan
transformasi atau transmisi data . Apabila jalur masih sibuk maka akan dia akan
menunggu melakukkan pengiriman data hingga jalur bersih dari data.
Topologi: TopologiBUS dan TopologiStar
Kabel : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.
Kabel : Coaxial, Fiber Optic dan Twisted Pair
Kecepatan : 10 Mbps.
Local Talk
Local Talk merupakan protokol jaringan dengan menggunakan metode akses
yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision
Avoidance) dalam mengkomunikasikan data. Protocol Local Talk di
Populerkan oleh Machintos atauApple Computer. Protocol Local Talk bekerja
dengan menghindari dari tabrakan saat pengiriman data. Adapter Local Talk dan
Kabel Twisted Pair khusus di gunakan dalam jaringan ini melalui serial port.
Token Ring
Protokol Token Ring di populerkan oleh IBM pada tahun 1980. Metode
akses protokol Token Ring adalah melalui sebuah Token dalam sebuah lingkaran
seperti cincin. Sinyal Token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin)
dalam sebuah jaringan dan bergerak dari satu komputer menuju ke komputer
lainnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer terdapat data yang ingin
ditransmisikan, Token akan mengirimkan data ke tempat yang di inginkan
tersebut. Selanjutnya, Token bergerak untuk saling mengkoneksikan di antara
masing-masing komputer.
FDDI (Fiber
Distributted Data Interface)
FDDI merupakan protokol jaringan dengan metode akses model
Token. FDDImenghubungkan beberapa komputer sampai jarak yang jauh.
Topologi ini bentuknya sama dengan Token Ring tetapi menggunakan 2 buah ring.
Dengan Maksud apabila ring 1 ada masalah maka secara otomatis akan berpindah ke
ring 2.
Dari ke empat macam Protocol di atas, Protocol yang paling populer atau
berkembang adalah Protocol Ethernet karena Protocol Ethernet Cara Instalasi nya
yang mudah dan Alat yang di pergunakan mudah untuk di cari di pasaran.
Jaringan berdasarkan Area wilayahnya :
1) Local Area Network biasa disingkat
LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah
kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah
atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE
802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer
data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi
802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN.
Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut
hotspot.Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi
sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat
mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah
diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer.
Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain
dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau
Wide Area Network (WAN).
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di
antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua
sistem di dalam jaringan tersebut.
WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide
Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai
contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau
dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan
saluran komunikasi publik.WAN digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna
atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan
komputer di lokasi yang lain.
MAN
Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
D.Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah pola hubungan computer dalam suatu jaringan. Macam
macam Topologi jaringan yaitu :
1. Topologi
Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap
perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam
jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi
langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Karakteristik Topologi Mesh :
Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan
yang ada.
Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung
satu sama lain.
Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan
sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan
saja yang terhubung.
Keuntungan Topologi Mesh :
Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang
berlebih.
Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kekurangan Topologi Mesh :
Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat
jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat
jumlahnya.
Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
2. Topologi
Star
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star.
Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll
Karakteristik Topologi Star :
Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di
broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32
port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
Sangat mudah dikembangka.
Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal
putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak
terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Keuntungan Topologi Star :
Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang
menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang
berlangsung.
Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer
tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama
dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan Topologi Star :
Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub.Jika hub pusat mengalami
kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke
satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada
topologi jaringan yang lain.
Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
3. Topologi
Ring
Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi,
jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti
video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang
terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Karakteristik Topologi Ring :
Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk
jaringan seperti lingkaran.
Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)
sehingga collision dapat dihindarkan.
Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node
rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).
Keuntungan Topologi Ring :
Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat
dihindarkan.
Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau
kanan dari server.
Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat
bergerak kekiri atau kekanan.
Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kekurangan Topologi Ring :
Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan
mempengaruhi keseluruhan jaringan.
Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
4. Topologi Bus
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan
komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu
kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di
akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan
didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan
diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu
perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan
langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi. Topologi ini
awalnya menggunakan kable Coaxial sebagai media pengantar data dan informasi.
Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun jaringan komputer dengan
menggunakan kabal serat optik ( fiber optic) akan tetapi digabungkan dengan
topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.
Karakteristik Topologi BUS :
Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung
kabel ditutup dengan terminator.
Sangat sederhana dalam instalasi.
Sangat ekonomis dalam biaya.
Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukanadalah Tconnector pada setiap
ethernet card.
Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka
jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi
dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi BUS :
Topologi yang sederhana.
Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer-komputer atau
peralatan-peralatan yang lain.
Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.
Kekurangan Topologi BUS :
Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah
sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk
dapat diterima dengan benar.
Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
5. Topologi
Pohon
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai
topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang
lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai
hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem
jaringan komputer .Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul
(node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul
lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul
pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3
kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati
node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model
pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan
pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang
terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk
terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih
tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya
akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif
menjadi lambat.
E.Tipe Jaaringan
Tipe jaringan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Jaringan berbasis server adalah dengan adanya
server di dalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan
pengelolaan jaringan tersebut.
Jaringan peer to peer berfungsi sebagai client
dan server sekaligus. Jaringan ini digunakan di sebuah kantor kecil dengan
jumlah komputer sedikit.
Jaringan hybrid memiliki semua yang
terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti pengguna dapat mengakses
sumber daya yang di-share oleh jaringan peer to peer, dan juga dapat
memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh server.
Internet Service Provider
sejarah ISP di Indonesia
ISP pertama di Indonesia adalah IPTEKNET (http://www.iptek.net.id/) yang beroperasi penuh menjelang awal 1994. Pada tahun yang sama P.T.
IndoInternet (http://www.indo.net.id/) atau IndoNet yang dipimpin secara part-time oleh Sanjaya mulai
beroperasi. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia yang pada awalnya
memanfaatkan lisensi dari P.T. Lintas Arta. Sambungan awal ke Internet oleh
IndoNet dilakukan menggunakan metode dial-up. IndoNet berlokasi di di daerah
Rawamangun, Jakarta.
Kriteria Pemilihan ISP
·
Kecepatan transfaer data
·
Bandwidth
·
Memiliki server proxy
·
Memiliki backbone
·
Keamanan data
·
Layanan yang diberikan
·
Biaya
·
Hardware
·
Teknologi yang digunakan
Jenis Pelayanan Koneksi Internet
·
Dial Up
·
Mobile Access
·
Hotspot
·
Wireless
kecepatan Transfer Dta
·
Satuan kecepatan transfer data adalah bps 9bits per second.
·
faktor yang memengaruhi kecepatan akses internet :
·
Media transmisi
·
Kecepatan Jaringan
·
Banyaknya User
F. Media Transmisi Data
Media Transmisi Data dibagi menjadi 2 bagian. Yaitu :
1. Media Transmisi Guided
2. Media Transmisi Unguided
1. Media Transmisi Guided
2. Media Transmisi Unguided
Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu
mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel
twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.
Twisted Pair
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa
disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut
UTP.
Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin.
Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain
sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah
dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel
twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin
terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
Shielded Twisted-Pair (STP)
- Unshielded Twisted-Pair (UTP)
- Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Shielded Twisted -Pair (STP)
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi
tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki
resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu
meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki
kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP
adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal,
sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari
sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya,
melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat
menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai
layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan
sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan
jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa
bantuan device penguat (repeater).
Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
- Media dan ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
- Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
- Media dan ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Unshielded
Twisted-Pair
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh:
kabel telepon.
Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat
medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini
semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan
kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga
harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan
perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm.
Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti
pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini
menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur
jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran: kecil
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran: kecil
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya
kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP
adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau
perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para
administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif
dan cukup diandalkan.
2. Kabel
Coaxial
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk
LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan
dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi
jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater
juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan
coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal.
Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan
teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai
data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan
ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi
pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat
bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel
coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai
backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya
tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut
dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial
lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.
Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk
transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic
memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital
perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini
sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa
keuntungan kabel fiber optic:
Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,
mencapai gigabits per second Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket
dengan kapasitas besar.
Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative
murah.
Tipe-tipe
kabel fiber optic:
Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang
memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250
tebal rambut manusia)
Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Kontruksi
kabel fiber optic
Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal
data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari
glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core,
semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur
mengacu pada diameter core-nya.Cladding: merupakan lapisan tipis yang
menyelimuti fiber core.oating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan
cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250
sampai 900 micron.
Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan
konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah
gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.
Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan
receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
2. Ada dua jenis transmisi
Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu
sasaran
Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena
Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena
Tiga macam wilayah frekuensi
·
Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
·
Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
·
Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat
dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi
elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena
mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi
tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
·
Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
·
Gelombang Mikro Satelit
·
Radio Broadcast
·
Infra Merah
·
Gelombang Mikro Terrestrial
Deskripsi Fisik
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukuran
diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar
mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro
biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas
jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak
jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung
gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi
long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas
gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial
cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang.
Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk
transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek
antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai
jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat
digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur
gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama,
melalui perusahaan telepon local.
Krakteristik-karakteristik
transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum
elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah
rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang
digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi
rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama
kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah
jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat
saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang
lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang
mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu
ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.
Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4
GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada
frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan
sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga digunakan untuk
menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang
kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial. Sedangkan gelombang
mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik
pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro
yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat
meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai
tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin kecil dan murah.
2. Gelombang
Mikro Satelit
Deskripsi
fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang
mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit
menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang
sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink).
Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi,
yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua
konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua
antena dari dua stasiun bumi
Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi.
Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit
stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi
tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi
stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode
rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.
Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup
dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar
terbaru memerlukan 4 derajat ruang.
Aplikasi
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan
sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit
lainnya diantaranya adalah:
·
Distribusi siaran televise
·
Transmisi telepon jarak jauh
·
Jaringan bisnis swasta
Beberapa
karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay)
kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di
tangkap oleh stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang
berkaitan dengan control error dan flow control.
gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.
gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.
Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran
televisi dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara
lama, sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari suatu lokasi pusat.
Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian disiarkan ke sejumlah stasiun,
dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa. Satu jaringan,
public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara
eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh
jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi
besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi teknologi satelit
terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite (DBS),
dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara
langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena
penerima, maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai
disiapkan atau sedang dalam taraf perencanaan.
Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral
telepon pada jaringan telepon umum. Juga merupakan media yang optimum untuk
kegunaan luas dalam sambungan langsung internasional dan mampu bersaing dengan
sistem terrestrial untuk penghubung internasional jarak jauh.
Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit
membagi kapasitas total menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu
kepada user bisnis individu. Satu user dilengkapi dengan antena pada sejumlah
situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk jaringan swasta. Biasanya,
aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk
organisasi-organisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil
untuk pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture
Terminal (VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada
beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas transmisi satelit dari
suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan pesan dengan setiap
pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di antara pelanggan.
Karakteristik-karakteristik
Transmisi
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1
sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam,
meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan
manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan
mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan
menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk
transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2
GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan
sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink
berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi
yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal
yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan
kembali dengan frekuensi yang lain.
Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh.
Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena
interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang
mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14
sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini,
masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang
lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga
menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5
sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami
masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang
lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).
3. Radio Broadcast
3. Radio Broadcast
Deskripsi
fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu,
dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro
searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena
parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran
Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi
dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak
formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1
GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi
broadcast. Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi
rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi
transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan
mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak
seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran
radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena
gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit
mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur.
Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat
menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat
penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.
4. Infra
Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver
(transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam
jalur pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya
langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan
gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi
terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang
ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal
yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak
diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini
digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol
tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak
tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah
akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas
panjang gelombang cahaya merah.
Pengertian
Jaringan Komputer
Sebuah jaringan komputer
biasanya terdiri dari 2 buah komputer atau lebih dan melakukan data sharing
antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media
komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah
kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit
G.Macam-Macam
Kabel
Coaxial
Coaxial banyak digunakan di jaringan lokal karena biaya pembangunan jaringannya relatif murah,
biasanya kabel ini digunakan pada ring.
Coaxial banyak digunakan di jaringan lokal karena biaya pembangunan jaringannya relatif murah,
biasanya kabel ini digunakan pada ring.
Kabel coaxial
menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk dan electrical
interference (berasal dari petir dan sistem radio) karena terdapat
semacam perlindungan logam/metal dalam kabel tersebut. Kabel coaxial hanya
dapat mempunyai transfer rate data maximum 10 Mbps.
Tabel 1: Jenis
Cable Coaxial
Type
|
Hambatan
|
Digunakan untuk
|
RG-8
|
50 ohm
|
Thick Ethernet
|
RG-11
|
50 ohm
|
Thick Ethernet
|
RG-58
|
50 ohm
|
Thin Ethernet
|
RG-59
|
75 ohm
|
Kabel TV
|
RG-62
|
93 ohm
|
ARCnet
|
UTP ( Unshielded
Twisted Pair )
UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena UTP mempunyai
tingkat noise yang kecil, disebabkan kabel dililitkan berpasangan sehingga
Mengurangi gelombang elegtromagnetic yang dapat mengganggu pengiriman data.
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit satu sama lain
dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari
dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan
komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai transfer
rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu
maximum 100m.
Umumnya di Indonesia warna kabel yang terlilit/di-twist adalah
(orange-putih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat dan biru-putih
biru). Pada umumnya menggunakan konektor RJ-45. Pada saat ini penggunaan UTP
cable merupakan pilihan yang paling efisien dalam pengembangan jaringan
komputer berkecepatan tinggi 10 mbps s/d 100mbps.
Terdapat 5 kategori kabel UTP :
1.
Category (CAT) 1
Digunakan untuk telekomunikasi
telepon dan tidak sesuai untuk transmisi data.
2. Category (CAT) 2
Jenis UTP ini
dapat melakukan transmisi data sampai kecepatan 4 Mbps.
3. Category (CAT) 3Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan
sampai dengan 10 Mbps.
4.
Category (CAT) 4Digunakan untuk mengakomodasikan
transmisi dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps.
5.
Category (CAT) 5
Merupakan jenis
yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat ini.
Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 100
Mbps.
Untuk penyambungan
konekter UTP untuk jaringan 10/100 Mbps perlu diperhatikan metode kombinasi
penyambungan warna kabel yaitu dimulai dari kiri konekter ke kanan.
Pengkabelan menggunakan kabel UTP terdapat dua metode:
1. Kabel Lurus (Straight Cable).
2. Kabel Silang (Crossover Cable).
Kabel lurus/straight digunakan untuk menghubungkan antara workstation dengan
hub/switch sedangkan kabel silang/cross digunakan untuk
menghubungkan antara hub dan hub, antara dua komputer tanpa hub
Pemasangan kabel
secara straight/lurus :
Pemasangan kabel
secara straight adalah mengunakan tipe 568 B satu
sisi dan tipe 568 B sisi lainnya.
Susunan kabel straight/lurus
Susunan kabel straight/lurus
Putih Orange
|
1
|
Putih Orange
|
Orange
|
2
|
Orange
|
Putih Hijau
|
3
|
Putih Hijau
|
Biru
|
4
|
Biru
|
Putih Biru
|
5
|
Putih Biru
|
Hijau
|
6
|
Hijau
|
Putih Coklat
|
7
|
Putih Coklat
|
Coklat
|
8
|
Coklat
|
Implementasi UTP
(Straight-Through)
Pemasangan kabel secara Cross/Silang :
Pemasangan kabel
secara Cross/Silang adalah mengunakan tipe 568 B. satu
sisi dan tipe 568 Asisi lainnya.
Susunan
kabel cross/silang
Putih Orange
|
1
|
Putih Hijau
|
Orange
|
2
|
Hijau
|
Putih Hijau
|
3
|
Putih Orange
|
Biru
|
4
|
Biru
|
Putih Biru
|
5
|
Putih Biru
|
Hijau
|
6
|
Orange
|
Putih Coklat
|
7
|
Putih Coklat
|
Coklat
|
8
|
Coklat
|
Implementasi UTP
(Crossed-Over)
Kegunaan kabel straight yaitu, menghubungkan perangkat yang berlainan. Contohnya adalah
·
Menghubungkan antara PC ke switch atau hub
·
Menghubungkan antara Switch ke Ethernet
/ Fast Ethernet Router
·
Kegunaan kabel cross yaitu,
menghubungkan perangkat yang sejenis. Contohnya adalah :
·
Menghubungkan antara pc dan modem.
· Menghubungkan antara Switch dan Switch.
STP ( Shielded Twisted Pair )
Secara
fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi
perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai
selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang
untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan STP kabel lainnya adalah tidak samanya
standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal
sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.
Fiber
Optic
Fiber Optic
mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode. Single mode
menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data sehingga mempunyai
jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode menggunakan LED sebagai media
transmisi.
Teknologi fiber optic atau serat cahaya memungkinkan
menjangkau jarak yang besar dan menyediakan perlindungan total terhadap
gangguan elektrik. Kecepatan transfer data dapat mencapai 1000 mbps serta jarak
dalam satu segment dapat labih dari 3.5 km. kabel serat cahaya tidak terganggu
oleh lingkungan cuaca dan panas.
Kabel fiber optic terdiri dari macam-macam jenis tergantung dari mana
tempat kabel FO akan diletakan, misal dalam air, bawah tanah, dan lain-lain.
Dari segala macam keuntungan, kabel serat cahaya terdapat kerugian.
Kerugiannya antara lain penanganan khusus serta harganya yang sangat mahal
tetapi kabel ini merupakan alternative yang paling baik bagi masa depan
jaringan komputer.
Adapun
keuntungan-keuntungan lain dari kabel fiber optic adalah :
· Kecepatan :
jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan
tinggi,mencapaigigabits.
· Bandwidth : fiber
optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
·
Distance :
sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa
memerlukan perlakuan refresh atau
diperkuat.
· Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang
dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio,
motor atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di
sekelilingnya.
B. Konsep Dasar Protokol
Protokol
dapat dimisalkan sebagai penerjemah dua orang yang berbeda bahasa ingin
berkomunikasi. Protokol internet yang pertama kali dirancang pada awal tahun
1980-an. Akan tetapi pada saat itu, protokol tersebut hanya digunakan untuk
menghubungkan beberapa node saja. Baru pada awal tahun 1990-an mulai disadari
bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga
banyak bermunculan protokol
internet. Sehingga disadari
bahwa dibutuhkan sebuah protokol internet yang standar, yaitu OSI
(Open System Interconnection). Tetapi pada perkembangannya, TCP/IP
menjadi standar de facto yaitu standar yang diterima karena
pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.
1. TCP
(Transmission Control Protocol)
Transmission
Control Protocol atau yang sering
kali disingkat menjadi TCP berfungsi untuk melakukan
transmisi data per-segmen (paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan
besaran paket kemudian dikirim satu persatu hingga selesai).
Agar pengiriman data sampai
dengan baik, maka pada setiap
packet pengiriman, TCP akan
menyertakan nomor seri
(sequence number). Adapun komputer tujuan
yang menerima paket tersebut harus mengirim balik
sebuah sinyal acknowledge dalam satu
periode yang ditentukan. Bila
pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan acknowledge, maka terjadi
time out yang menandakan pengiriman packet gagal dan harus diulang
kembali. Model protokol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.
2. IP
(Internet Protocol)
IP (Internet
Protocol) atau alamat IP dapat disebut dengan kode pengenal komputer pada
jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP
seseorang tidak akan dapat terhubung ke internet. Penggunaan alamat IP
dikoordinasi oleh lembaga
sentral internet yang dikenal
dengan IANA, salah satunya adalah NIC (Network
Information Center).
C. Definisi
IPv6
IP versi 6
(IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari
Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791.
IPv6 yang memiliki kapasitas
alamat (address) raksasa (128
bit), mendukung penyusunan alamat
secara terstruktur, yang
memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan
kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe
alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara
efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan alamat
secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play,
serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan
terhadap aliran datasecara real-time, pemilihan
provider, mobilitas host, end-to-end security,
maupun konfigurasi otomatis.
D.
Keunggulan IPv6
Otomatisasi
berbagai setting
/ Stateless-less
auto-configuration (plug&play). Alamat pada
IPv4 pada dasarnya statis
terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host.
Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol),
tetapi hal tersebut pada
IPv4 merupakan fungsi tambahan
saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan
secara standar dan merupakan default-nya. Pada setting otomatis ini
terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis
stateless dan statefull.
1. Setting
Otomatis Statefull
Cara
pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan
pada host dengan
menyediakan server untuk
pengelolaan keadaan IP address, dimana cara
ini hampir mirip dengan cara
DHCP pada IPv4. Pada saat
melakukan setting secara otomatis, informasi
yang dibutuhkan antara router,server dan
host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah
diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula
IGMP (Internet Group management Protocol)
yang dipakai pada multicast pada IPv4.
2. Setting
Otomatis Stateless
Pada
cara ini tidak perlu
menyediakan server untuk pengelolaan dan
pembagian IP address, hanya
men-setting router saja dimana
host yang telah tersambung di jaringan dari router yang
ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan
tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari
informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit
dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada informasi unik
bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari network interface.
Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada
Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan minimal 48 bit (sebesar address
MAC) terhadap satu jaringan, memiliki
kelemahan yaitu efisiensi penggunaan alamat yang buruk.
E. Address
IPv6
1. Unicast
(One-to-one)
Digunakan
untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.
Pada alamat
unicast ini terdiri dari :
1.
Global, alamat yang digunakan misalnya untuk alamat provider atau
alamat geografis.
2.
Link Local Address adalah alamat yang dipakai di dalam satu link saja. Yang
dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu
level. Alamat ini dibuat
secara otomatis oleh host
yang belum mendapat alamat global, terdiri dari 10+n bit
prefix yang dimulai dengan “FE80″ dan field sepanjang 118-n bit yang
menunjukkan nomor host. Link Local Address digunakan pada pemberian
alamat IP secara otomatis.
3.
Site-local, alamat yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di
dalam site saja. Alamat ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site
tersebut, namun tidak bisa mengirimkan paket dengan tujuan alamat ini di luar
dari site tersebut.
4.
Kompatibel.
2. Multicast
(One-to-many)
Yang
digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk host
dari group. Multicast address ini pada IPv4 didefinisikan
sebagai kelas D, sedangkan pada IPv6
ruang yang 8 bit
pertamanya di mulai dengan “FF”
disediakan untuk multicast address. Ruang ini kemudian dibagi-bagi lagi untuk
menentukan range berlakunya. Kemudian
blockcast address pada IPv4 yang
alamat bagian hostnya didefinisikan sebagai “1”, pada IPv6 sudah termasuk di dalam
multicast address ini. Blockcast address untuk komunikasi dalam segmen yang
sama yang dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan multicast address 10
dipilih berdasarkan range tujuan.
3. Anycast
Yang
menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host
saja. Pada alamat jenis ini, sebuah alamat diberikan
pada beberapa host, untuk mendefinisikan kumpulan node. Jika ada paket yang
dikirim ke alamat ini, maka router akan
mengirim paket tersebut ke host
terdekat yang memiliki Anycast address sama. Dengan
kata lain, pemilik paket menyerahkan pada router tujuan yang paling “cocok”
bagi pengiriman paket tersebut. Pemakaian Anycast ini misalnya
terhadap beberapa server yang memberikan layanan seperti DNS (Domain Name
Server). Dengan memberikan Anycast alamat Address sama pada server-server
tersebut, jika ada paket yang dikirim oleh client ke alamat ini, maka
router akan memilih server
yang terdekat dan mengirimkan
paket tersebut ke server tersebut. Sehingga, beban
terhadap server dapat terdistribusi secara merata. Bagi
anycast ini tidak disediakan ruang khusus. Jika
terhadap beberapa host diberikan sebuah
alamat yang sama, maka
alamat tersebut dianggap sebagai Anycast
Address.
F. Penulisan
Alamat pada IPv6
Model
x:x:x:x:x:x:x:x dimana ‘x‘ berupa
nilai hexadesimal dari 16 bit
porsi alamat, karena ada 8 buah ‘x‘ maka jumlah totalnya ada 16 * 8 = 128 bit.
Contohnya adalah :
FEDC : BA98
: 7654 : 3210 : FEDC : BA98 : 7654 : 3210
Jika format
pengalamatan IPv6 mengandung kumpulan group 16 bit alamat, yaitu
‘x‘, yang
bernilai 0 maka dapat direpresentasikan sebagai ‘::’. Contohnya adalah :
FEDC : 0 : 0
: 0 : 0 : 0 : 7654 : 3210
dapat
direpresentasikan sebagai
FEDC :: 7654
: 3210
Dan
0:0:0:0:0:0:0:1 dapat direpresentasikan
sebagai ::1
Model
x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana ‘d.d.d.d’
adalah alamat IPv4 semacam
167.205.25.6
yang digunakan untuk automatic tunnelling. Contohnya adalah :
0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau ::167.205.25.6
0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7 atau :ffff:167.205.25.7
Jadi jika
sekarang mengakses alamat di internet misalnya 167.205.25.6 pada
saatnya nanti format tersebut
akan digantikan menjadi semacam
::ba67:080:18. Sebagaimana IPv4, IPv6 menggunakan bitmask untuk keperluan subnetting
yang direpresentasikan sama
seperti representasi prefix-length pada teknik CIDR
yang digunakan pada IPv4, misalnya :
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60
menunjukkan
bahwa 60 bit awal merupakan bagian network bit. Jika pada IPv4 mengenal
pembagian kelas IP menjadi kelas A, B, dan C maka pada IPv6 pun dilakukan
pembagian kelas berdasarkan fomat prefix (FP) yaitu format bit awal alamat.
Misalnya :
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60 maka jika diperhatikan 4 bit awal yaitu hexa ‘3’
didapatkan format prefixnya untuk 4 bit awal adalah 0011 (yaitu nilai ‘3’ hexa
dalam biner).
G. Kelas
IPv6
Ada beberapa
kelas IPv6 yang penting yaitu :
1.
Aggregatable Global Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat
IPv6 dengan
bit awal 001.
2.
Link-Local Unicast Addresses :
termasuk di dalamnya adalah
alamat IPv6
dengan bit
awal 1111 1110 10.
3.
Site-Local Unicast Addresses :
termasuk di dalamnya adalah
alamat IPv6
dengan bit
awal 1111 1110 11.
4.
Multicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6 dengan bit
awal 1111
1111.
Pada
protokol IPv4 dikenal alamat-alamat khusus semacam 127.0.0.1 yang
mengacu
ke localhost, alamat ini
direpresentasikan sebagai 0:0:0:0:0:0:0:1
atau ::1
dalam protokol IPv6. Selain itu pada IPv6 dikenal alamat khusus lain
yaitu
0:0:0:0:0:0:0:0 yang dikenal sebagai unspecified address yang tidak boleh
diberikan
sebagai pengenal pada suatu interface. Secara garis besar format unicast
address
adalah sebagai berikut :
Interface ID digunakan sebagai pengenal unik
masing-masing host dalam satu subnet. Dalam
penggunaannya umumnya interface
ID berjumlah 64 bits dengan format IEEE
EUI-64. Jika digunakan media ethernet yang
memiliki 48 bit MAC address maka pembentukan
interface ID dalam format IEEE EUI-64
adalah
sebagai berikut :
Misalkan MAC
address-nya adalah 00:40:F4:C0:97:57
1.
Tambahkan 2 byte yaitu 0xFFFE
di bagian tengah
alamat tersebut
sehingga
menjadi 00:40:F4:FF:FE:C0:97:57
2.
Komplemenkan (ganti bit 1 ke 0 dan sebaliknya) bit kedua dari belakang pada
byte awal alamat yang terbentuk, sehingga yang dikomplemenkan adalah ‘00’
(dalam hexadesimal) atau ‘00000000’ (dalam biner) menjadi ‘00000010’
atau ‘02’ dalam hexadesimal.
3.
Didapatkan interface
ID dalam
format IEEE
EUI-64 adalah 0240:F4FF:FEC0:9757.
Di bawah ini
adalah tabel perbandingan antara IPv4 dan IPv6 :
H. Struktur Paket Data pada IPv6
Dalam
men-design header paket ini, diupayakan
agar cost atau nilai pemrosesan header menjadi
kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya,
alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket. Sedangkan
pada header IPv4 ketika
paket dipecah-pecah, ada field untuk
menyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika
paket tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang
pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar,
sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet
disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari
header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header
tambahan hanya jika diperlukan diselipkan
antara header dasar dengan
data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi
penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan
bagi fungsi security dan
lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan
setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header, maka header ini akan
disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data.
Router hanya perlu memproses
header yang terkecil yang
diperlukan saja, sehingga waktu
pemrosesan menjadi lebih cepat.
Hasil dari perbaikan ini, meskipun ukuran
header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field
berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.
I.
Perubahan dari IPv4 ke IPv6
Perubahan
dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya
terjadi karena beberapa
hal
yang dikelompokkan dalam kategori berikut :
1. Kapasitas
Perluasan Alamat
IPv6
meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 dari 32 bit
menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk
mendukung peningkatan hirarki
atau kelompok pengalamatan, peningkatan
jumlah atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada
node dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat
dilakukan secara
otomatis.
Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast dengan
meningkatkan cakupan dan jumlah
pada alamat multicast. IPv6
ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat
dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis
atau tipe alamat baru,
yaitu alamat anycast. Tipe
alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket ke salah
satu dari kumpulan node.
2.
Penyederhanaan Format Header
Beberapa
kolom pada header IPv4 telah
dihilangkan atau dapat dibuat sebagai
header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan hal-hal
yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada header
IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket IPv6 dapat dilakukan
secara efisien.
3. Option
dan Extension Header
Perubahan
yang terjadi pada header-header
IP yaitu dengan adanya pengkodean
header Options (pilihan) pada IP
dimasukkan agar lebih efisien
dalam penerusan paket (packet
forwarding), agar tidak terlalu
ketat dalam pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam
paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan
baru pada masa akan datang.
4. Kemampuan
Pelabelan Aliran Paket
Kemampuan
atau fitur baru ditambahkan
pada IPv6 ini adalah
memungkinkan pelabelan paket
atau pengklasifikasikan paket yang
meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan tertentu
(QoS) atau real-time.
5.
Autentifikasi dan Kemampuan Privasi
Kemampuan
tambahan untuk mendukung autentifikasi, integritas data dan data penting juga
dispesifikasikan dalam alamat IPv6. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah
perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4 menjadi 128 bit.128 bit ini adalah
ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas. Selain itu juga
dilakukan perubahan pada cara penulisan IP address. Jika pada IPv4 32 bit
dibagi menjadi masing-masing 8 bit yang dipisah kan dengan “.” dan di tuliskan
dengan angka desimal, maka
pada IPv6, 128 bit
tersebut dipisahkan menjadi masing-masing
16 bit yang tiap
bagian dipisahkan dengan “:”dan
dituliskan dengan hexadesimal. Selain
itu diperkenalkan pula struktur
bertingkat agar pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR
(Classless Interdomain Routing) table routing diperkecil dengan menggabungkan
jadi satu informasi routing dari sebuah organisasi.
J. Transisi
IPv6
Untuk
mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin
terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4
dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu
metode Hosts – dual stack
serta Networks – Tunneling pada perangkat
jaringan, misalnya router dan server .
Jadi setiap
router menerima suatu paket, maka router akan memilah paket tersebut untuk
menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan meneruskan ke
layer diatasnya.
J. Contoh
Infrastruktur IPv6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa
komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung
dengan menggunakan media komunikasi
IPv4 yang
merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir
dari kemampuannya, dan IPv6
yang merupakan protokol
baru telah dirancang untuk
dapat menggantikan fungsi IPv4.
Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena
keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta tidak mampu
mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman, routing
yang fleksibel maupun
pengaturan lalu lintas data.
Keunggulan IPv6 dibandingkan
dengan IPv4 diantaranya yaitu
setting otomatis stateless dan statefull.
Kemudian, dasar migrasi
perubahan dari Ipv4
ke Ipv6 diantaranya kapasitas perluasan alamat,
penyederhanaan format header, option dan extension header,
kemampuan pelabelan aliran
paket serta autentifikasi dan
kemampuan privasi. Untuk mengatasi
kendala perbedaan
antara IPv4
dan IPv6 serta
menjamin terselenggaranya komunikasi antara
pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual
stack serta Networks – Tunneling pada hardware jaringan, misalnya
router dan server .
B. Saran
1.Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam Makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul Makalah ini.
Kami banyak berharap para kepada pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya Makalah ini dan kami penulis Makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga Makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
Kami banyak berharap para kepada pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya Makalah ini dan kami penulis Makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga Makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
2.
Address space IPv6 adalah
sebuah sumber daya publik
yang harus diatur dengan
hati-hati sehubungan dengan
kepentingan internet jangka panjang.
Manajemen address space yang bertanggung jawab mencakup penyesuaian
seperangkat tujuan yang kadang bersifat kompetitif.
3.
Walaupun IPv6 menyediakan pool address space yang sangat besar, kebijakan address
sebaiknya menghindari praktik
yang sia-sia dan tidak perlu.
Permohonan address space sebaiknya
didukung dengan dokumentasi yang sesuai dan
penimbunan address yang tidak terpakai sebaiknya dihindari.
4.
Setiap delegasi dan/atau alokasi
address space harus menjamin keunikan
universal. Ini merupakan
persyaratan mutlak guna menjamin
setiap host publik dapat diidentifikasikan secara unik di internet.
1.
Irvan Nasrun. 2005. “Mengenal Internet Protokol Masa Depan”. Majalah
CHIP Spesial
Networking, halaman 6.
2.
http://www.ipv6forum.com diakses 24 Desember 2008.
3.
http://www.ipv6.org diakses 24 Desember 2008.
4.
http://www.ipv6.research.microsoft.com diakses 24 Desember 2008.
5.
Rahmat Rafiudin. 2005. “Ipv6 Addressing”. Jakarta : Gramedia.
6.
R. Mohamad Dikshie Fauzie. 2003. “Pengantar IPv6 dan Implementasinya
2008.
Liandongomotampubolon.2015.”SOLMET
http://www.10kawan.blogspot.com
diakses 2015
Atau bisa di download di sini
Trimakasi sudah berkunjung
Klik untuk mendownload makalanya |
0 komentar :
Posting Komentar